Assalamu'alaikum Sahabat,
Hari Jum'at 28 Februari 2014, saya berkunjung ke Arena Islamic Book Fair 2014, Istora Senayan. Kunjungan pertama adalah pada hari pembukaan, bermaksud mengikuti acara pembukaannya. Namun apa daya, kesalahan memilih moda transportasi membuat sangat telat sampai di Istora, sebagai ganti hari pertama saya manfaatkan buat wisata saja di IBF 2014.
Ruang Anggrek adalah tujuan paling menarik bagi saya hari itu. Di sana digelar pameran pedang nabi, ada replika Pedang dan peninggalan Rasulullah Shalallahualaihi wa salam dan Para Sahabat Beliau Rahimahumullah, saya melihat satu persatu dari 35 replika dari Museum Topkapi, Istambul, Turki. Alhamdulillah saya tidak perlu jauh-jauh ke Turki. Pedang yang dipamerkan sangat mengagumkan, dilengkapi dengan keterangan singkat yang menambah wawasan. Ada juga diantaranya terpajang Tongkat Nabi Musa dan Pedang Nabi Daud Alaihissalam. Sayangnya, saya tidak punya gadget berkamera bagus untuk mengabadikan momen ini.
Kunjungan kedua adalah pada hari Ahad, 2 Maret 2014. Tujuan pada kunjungan ini hanya mengikuti acara dengan tema yang sangat menarik "Menghafal Al-Qur'an Semudah Menggerakkan Tangan Dengan Metode Jaritmatika Al-Qur'an". Acara ini diisi oleh Bati Qur'any bersama Adik-adik yang biasa kita saksikan di program acara Tahfidz di salah TV Swasta. Karena Peserta yang hadir mengikuti kebanyakan dari kaum Ibu-ibu dan anak-anak, akhirnya saya jadi tersisih sendiri di belakang dan akhirnya membuat tidak betah. Sedikit yang bisa saya ambil dari sini, yaitu : ajaklah anak-anak mengenal Al-Qur'an sejak dini, ajarkan menghafal Al-Qur'an karena dia akan memasangkan Mahkota yang indah bercahaya kepada Orang tuanya di Akhirat nanti.
Kamis 6 Maret 2014 adalah kali ketiga kunjungan saya, hari ini saya sengaja mengajak seorang teman, Pak Dian Kelana bertemu di arena IBF 2014, pertemuan ini hanya menunaikan janji pertemuan yang sudah kami buat bersama beberapa minggu sebelumnya. Tempat yang saya pilih adalah panggung selasar bagian utara. Dari rumah saya sudah membuat rencana, sambil menunggu, Insya Allah saya berniat mengikuti acara Workshop Public Speaking di panggung selasar ini.
Dari acara ini saya mencatat 4 Hal yang harus dilatih, disampaikan dengan sangat menarik oleh narasumber Bang Muchlis Anwar, sangat bermanfaat bagi calon publik speaker.
1. Semangat
Level atau volume suara bisa menjadi indikator semangat seorang publik speaker, tips ringan yang gampang dari poin ini adalah mengatur suara pada level "naik satu". Berbicara dengan suara yang lebih tinggi sedikit dengan kesan pertama yang akan memikat audien. Sepertinya semangat juga berhubungan erat dengan tingkat antusiasme :)
2. Intonasi
Memainkan intonasi suara sangat penting membuat audien agar tidak bosan mendengar topik pembicaraan kita yang monoton. Praktek-praktek singkat pada analogi lembut seperti kapas dan keras seperti batu menjadi hal yang gampang saya ingat.
3. Variasi Kecepatan
Hampir mirip dengan intonasi, pemilihan kata pada cepat dan pelan menjadi bahan latihan yang sederhana.
4. Bahasa Tubuh (Body Language)
Membuat ekspresi wajah dan gerakan yang pas dengan kata yang terucap sangat membantu dalam menyampaikan pesan kepada Audien. Cerita Kandang Ayam di sebelah kanan, kandang macan di sebelah kiri menjadi pengingat untuk latihan ini. :)
Terimakasih pada narasumber Bang Muchlis Anwar atas ilmu yang bermanfaat ini.
Wassalam.
Hari Jum'at 28 Februari 2014, saya berkunjung ke Arena Islamic Book Fair 2014, Istora Senayan. Kunjungan pertama adalah pada hari pembukaan, bermaksud mengikuti acara pembukaannya. Namun apa daya, kesalahan memilih moda transportasi membuat sangat telat sampai di Istora, sebagai ganti hari pertama saya manfaatkan buat wisata saja di IBF 2014.
Sumber : islamic-bookfair.com |
Ruang Anggrek adalah tujuan paling menarik bagi saya hari itu. Di sana digelar pameran pedang nabi, ada replika Pedang dan peninggalan Rasulullah Shalallahualaihi wa salam dan Para Sahabat Beliau Rahimahumullah, saya melihat satu persatu dari 35 replika dari Museum Topkapi, Istambul, Turki. Alhamdulillah saya tidak perlu jauh-jauh ke Turki. Pedang yang dipamerkan sangat mengagumkan, dilengkapi dengan keterangan singkat yang menambah wawasan. Ada juga diantaranya terpajang Tongkat Nabi Musa dan Pedang Nabi Daud Alaihissalam. Sayangnya, saya tidak punya gadget berkamera bagus untuk mengabadikan momen ini.
Kunjungan kedua adalah pada hari Ahad, 2 Maret 2014. Tujuan pada kunjungan ini hanya mengikuti acara dengan tema yang sangat menarik "Menghafal Al-Qur'an Semudah Menggerakkan Tangan Dengan Metode Jaritmatika Al-Qur'an". Acara ini diisi oleh Bati Qur'any bersama Adik-adik yang biasa kita saksikan di program acara Tahfidz di salah TV Swasta. Karena Peserta yang hadir mengikuti kebanyakan dari kaum Ibu-ibu dan anak-anak, akhirnya saya jadi tersisih sendiri di belakang dan akhirnya membuat tidak betah. Sedikit yang bisa saya ambil dari sini, yaitu : ajaklah anak-anak mengenal Al-Qur'an sejak dini, ajarkan menghafal Al-Qur'an karena dia akan memasangkan Mahkota yang indah bercahaya kepada Orang tuanya di Akhirat nanti.
Kamis 6 Maret 2014 adalah kali ketiga kunjungan saya, hari ini saya sengaja mengajak seorang teman, Pak Dian Kelana bertemu di arena IBF 2014, pertemuan ini hanya menunaikan janji pertemuan yang sudah kami buat bersama beberapa minggu sebelumnya. Tempat yang saya pilih adalah panggung selasar bagian utara. Dari rumah saya sudah membuat rencana, sambil menunggu, Insya Allah saya berniat mengikuti acara Workshop Public Speaking di panggung selasar ini.
Dari acara ini saya mencatat 4 Hal yang harus dilatih, disampaikan dengan sangat menarik oleh narasumber Bang Muchlis Anwar, sangat bermanfaat bagi calon publik speaker.
1. Semangat
Level atau volume suara bisa menjadi indikator semangat seorang publik speaker, tips ringan yang gampang dari poin ini adalah mengatur suara pada level "naik satu". Berbicara dengan suara yang lebih tinggi sedikit dengan kesan pertama yang akan memikat audien. Sepertinya semangat juga berhubungan erat dengan tingkat antusiasme :)
2. Intonasi
Memainkan intonasi suara sangat penting membuat audien agar tidak bosan mendengar topik pembicaraan kita yang monoton. Praktek-praktek singkat pada analogi lembut seperti kapas dan keras seperti batu menjadi hal yang gampang saya ingat.
3. Variasi Kecepatan
Hampir mirip dengan intonasi, pemilihan kata pada cepat dan pelan menjadi bahan latihan yang sederhana.
4. Bahasa Tubuh (Body Language)
Membuat ekspresi wajah dan gerakan yang pas dengan kata yang terucap sangat membantu dalam menyampaikan pesan kepada Audien. Cerita Kandang Ayam di sebelah kanan, kandang macan di sebelah kiri menjadi pengingat untuk latihan ini. :)
Terimakasih pada narasumber Bang Muchlis Anwar atas ilmu yang bermanfaat ini.
Wassalam.