Assalamu'alaikum Sahabat,
Mushaf Fami Bi Syauqin di atas Mushaf ukuran A4, Sumber : Dokumen Pribadi |
Saya yakin sahabat sudah pernah mendengar mushaf Al-Qur'an "Fami Bisyauqin". Saya pribadi sebenarnya sudah lama mendengar kata "Fami Bisyauqin" namun baru beberapa bulan ini memahami apa maksudnya.
Alhamdulillah, Allah memberikan jalan dan kemudahan bagi saya untuk mengenal kata ini lebih jauh. Berawal pada saat mengikuti acara wisuda perdana LTA Al-Azhar bulan ramadhan 1434 H lalu di Ruang Utama Masjid Al-Azhar, Jakarta. Ketika itu, setiap peserta wisuda disamping mendapat ijazah, masing-masing juga mendapat oleh-oleh berupa mushaf "Fami Bisyauqin" yang diserahkan langsung oleh Ketua LTA Al-Azhar, Ust. Achmad Chatib.
Ada pesan yang sangat baik dibalik pemberian mushaf ini yaitu agar peserta Tahfidz senantiasa menjaga hafalannya dengan selalu mengulang/muraja'ah mengikuti metode wirid Fami Bisyauqin, yakni memotivasi santri tahfidz senantiasa berinteraksi dengan memperbanyak tilawah dan mengkhatam Al-Qur'an setiap minggu. Bagaimana caranya ?
Kalimat Fami Bisyauqin secara harfiah diterjemahkan menjadi Mulutku dalam kerinduan (dalam hal ini kerinduan membaca Al-Qur'an).
Fami bisyauqin ( فمي بشوق ) ini sebenarnya terbentuk dari susunan huruf-huruf yang diambil dari huruf awal nama Surah-surah Al-Qur'an, yaitu :
- F atau Fa = dari surah Al-Fatihah
- M atau Mim = dari surah Al-Maidah
- Y atau Ya = dari surah Yunus
- B atau Ba = dari surah Al-Isra / Bani Israil
- Sy atau Sya = dari surah Asy-Syu'ara
- w atau wawu = dari Wa (dan), Shafaat
- q atau qaf = dari surat Qaf
al-Fatihah, al-Maidah, Yunus, Bani Israil, asy-Syu'ara wa Shafaat, Qaf
Huruf-huruf tersebut adalah penanda pembagian mushaf Al-Quran menjadi 7 manzil. Dalam satu minggu jumlah hari ada 7, dengan membaca 1 (satu) manzil per hari artinya dalam satu minggu bisa mengkhatamkan Al-Qur'an 30 Juz.
Jadi kalimat "Fami Bisyauqin" adalah kata yang dipakai ulama-ulama terdahulu untuk mengingatkan manzil-manzil tersebut (manzil = batas berhenti dan memulai bacaan)
Aus bin Huzaifah rahimahullah; aku bertanya kepada para sahabat Rasulullah bagaimana cara mereka membagi al qur an untuk dijadikan wirid harian? Mereka menjawab: "kami kelompokan menjadi 3 surat, 5 surat, 7 surat, 9 surat, 11 surat, dan wirid mufashal dari surat qaaf hingga khatam ( al Qur an)". (HR. Ahmad)
- Manzil pertama : membaca surat "al fatihah" hingga akhir surat "an-nisa",
- Manzil kedua : dari surat "al maidah" hingga akhir surat "at-taubah",
- Manzil ketiga : dari surat "yunus" hingga akhir surat "an-nahl",
- Manzil keempat : dari surat "al isra" hingga akhir surat "al furqan",
- Manzil kelima : dari surat "asy syu'ara" hingga akhir surat "yaasin",
- Manzil keenam : dari surat "ash-shafat" hingga akhir surat "al hujurat",
- Manzil ketujuh : dari surat "qaaf" hingga akhir surat "an-naas".
Apa istimewanya mushaf Fami Bisyauqin ini ? Mushaf ini di layout oleh penerbit sedemikian rupa, sehingga pembagian manzil-manzilnya jelas dan mudah. Dipinggir halaman dibuatkan tanda-tanda khusus sesuai huruf-huruf pembentuk Fami Bisyauqin. Misalnya, manzil pertama ditandai dengan huruf Fa dipinggir, begitu seterusnya seperti tab abjad pada desain kamus. Selain itu, ukurannya yang ringkas dan sedang membuatnya mudah dibawa kemana-mana. Layout posisi ayat setiap halamannya seperti mushaf pojok, membuatnya bisa juga digunakan sebagai mushaf pegangan santri tahfidz.
Inside Mushaf Fami Bi Syauqin, Sumber : Dokumen Pribadi |
Subhanallah... benar-benar tidak ada kesempatan kata yang sia-sia keluar dari mulut orang yang selalu merindukan membaca Al-Qur'an.
Catatan :
Artikel ini terhapus secara tidak sengaja, Alhamdulillah setelah berusaha, akhirnya saya berhasil mengembalikan dari cache search engine.