Kemaren siang waktu Jum'at saya memilih lebih cepat satu jam masuk Masjid di komplek sebelah. Ketika saya masuk, baru ada 2-3 jamaah yang sudah di dalam Masjid. Setengah jam kemudian Masjid sudah terisi penuh.
sumber : adicita.com |
Menjelang Adzan berkumandang di Masjid ini ada kebiasaan atau tradisi yang saya pandang harus di evaluasi. Yaitu efektifitas tugas Bilal dan pesan yang disampaikannya.
Sebagai Masjid yang sedang melakukan tambahan pembangunan, laporan keuangan oleh pengurus biasanya mengawali sambutan, Namum pada hari ini hanya diisi oleh permintaan maaf oleh Imam Masjid terhadap protes orang tua yang tersinggung dengan pernyataan Imam yang memberikan teguran kepada anak-anak yang selalu berisik saat prosesi Shalat Jum'at berlangsung. Memang setiap kali saya ikut Shalat Jum'at di Masjid ini, hampir tidak pernah absen saya mendengar teguran bernada keras dari beliau. "Anak-anak kami yang di belakang, silakan tenang dan diam, kalau tidak bisa diam kalian pulang saja", begitulah kalimat yang sering saya dengar.
Rupanya ada sebagian orang tua yang tersinggung dengan kalimat tersebut. Sehingga Sang Imam Masjid harus meminta maaf dan mengklarifikasi bahwa kalimat seperti itu hanya gertakan saja, "Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, Saya sebenarnya tidak sampai hati mengusir mereka, bagaimanapun marilah kita sama-sama mendidik dan memberikan pengertian kepada mereka anak-anak kita". Kata beliau. Sejujurnya, saya sendiri juga mengalamai bagaimana ketidaknyamanan dengan suara gaduh yang mereka hasilkan dari cengkrama yang berlebihan di belakang. Teguran biasanya sebelum khatib naik mimbar, saat khatib berkhutbah malah makin menjadi dan tidak bisa dicegah.
Berkaitan dengan hal ini, seperti yang saya sebutkan di atas bahwa ada hal yang sangat perlu di evaluasi. Di Masjid ini ada sebuah kebiasaan selain Adzan dikumandangkan dua kali, juga sebelum khatib naik mimbar ada seorang bilal yang bertugas selalu mengingatkan kaum muslimin dengan membaca sepotong hadist yang saya tangkap seperti ini :
Yaa ma'asyiral muslimun
Bila semua orang mengerti dan faham dengan petunjuk ini, saya yakin dan percaya tidak ada lagi orang tua yang merasa tersinggung oleh teguran Imam Masjid terhadap anak-anak yang berisik karena ini tanggung jawab bersama agar ketenangan, kenyamanan dan kekhusyuan Jum'at bisa terjaga.
Menurut saya, mereka harus diberi pengertian oleh orang tuanya dari rumah. Di banyak Masjid beberapa tempat lain yang sering saya singgahi malah jarang bahkan tidak ada teguran, anak-anak pun mengikuti shalat Jum'at dengan tenang.