13 November 2011

Terapi Penyakit Hati, Membacanya dengan Hati

Sepenggal paragraf indah yang mengetuk hati pada sinopsis :

"Hati yang resah, gelisah, hati yang merasa sakit, hati yang tergores dan luka, hati yang marah, iri, dengki, lelah, lunglai seolah tanpa sinar dan energi, adalah hati yang sedang mengalami sesuatu. Hati memang bagi perahu. Bila perahu itu terlalu banyak muatan dan berlobang, akan tenggelamlah ia. Begitu pula hati manusia, Bila dimuati banyak dosa, noda, bercak, akan tenggelamlah dirinya sebagai manusia. "



Membaca buku ini mesti dengan hati, buatlah usaha agar yang menerima pesannya adalah hati. Penulisnya pun Insya Allah mengirimkan pesannya dari hatinya dengan sangat hati-hati. Bila pesan diterima artinya (menurut kaidah fisika) kita telah menyamakan frekuensi Hati kita dengan hati penulis yang membuat terjadinya resonansi hati yang membaca. Resonansi yang berpengaruh besar terhadap getaran hati yang dahsyat. Getaran hati terjadi  karena kuatnya gelombang Iman yang merambat ke dalamnya. Pantulan gelombang Iman Insya Allah akan menebarkan Amal kebaikan. 

Mengisi slot waktu yang singkat menjelang tidur malam ini, saya mencoba membolak balik halaman demi halaman yang belum sempat dibaca pada buku ini "Terapi Penyakit Hati". Tertarik rasanya menemukan kitab sumber berjudul "Ad-Du'a wa Ad-Dawa'" dari muallif tersohor ini (semoga Allah merahmati beliau), googling pertama malam ini masih belum berhasil dan hanya menemukan sedikit informasi tentang karya-karya beliau yang masyhur. Searching ke dua baru menemukan ini. Judul yang mirip "Am raadh al quluub wa syifaa uha". 

Buku terbitan Qisthi Press ini memikat dengan judulnya, baik dibaca oleh mereka yang merindukan secercah penawar hati yang gundah gulana dalam ombang-ambing kehidupan yang mendera. Mungkin karena hasil terjemahan sehingga menjadikan buku ini agak sulit dicerna bagi pembaca saat pertama, namun akan terasa mengalir baik bila membacanya dengan membiasakan diri lebih konsentrasi menangkap pesan di dalamnya. Membaca dengan hati-hati salah satu solusi terbaik agar dapat mencerna setiap goresan hikmah terapinya.  
  

0 comments:

Posting Komentar