Mencari Cahaya dari Masjid ke Masjid perjalanan mengumpulkan bekal

30 Maret 2014

Do'a Hari Ini : Do'a Sebelum Tidur

Assalamu'alaikum Sahabat,

Suatu ketika saya duduk menunggu waktu shalat di Masjid Al-Azhar Kebayoran Baru, seperti biasa, bila waktu azan masih agak jauh, saya menyempatkan tilawah atau membaca kitab tafsir Al-Azhar yang sudah disediakan di rak-rak mushaf yang dibuat khusus di setiap tiang Masjid. Mushaf-mushaf disini tersusun rapi, jamaah diberi kesempatan menggunakannya namun hanya dibaca dalam Masjid saja.

Hari itu saat membolak-balik kitab satu kitab tafsir Al Azhar, Juz VIII. Sampai pada halaman 228 saya membaca kisah unik sang penulis (Buya Hamka) saat beliau dalam tahanan. Kisah ini menceritakan suatu kejadian yang beliau alami ketika diinterogasi. Seorang penjaga tahanan sangat terheran dengan Buya Hamka yang tidak dibentak-bentak dan tidak jadi di setrum oleh perwira polisi yang menginterogasi beliau, padahal alatnya sudah ada di bawah meja interogasi. Polisi penjaga terheran karena, alat setrum itu biasanya selalu berhasil digunakan apabila sudah dibawa oleh interogator, tapi kali ini tidak digunakan sama sekali pada Buya Hamka.

08 Maret 2014

Mushaf Al-Quran "Fami Bisyauqin"






 Assalamu'alaikum Sahabat,


Mushaf Fami Bi Syauqin di atas Mushaf ukuran A4,  Sumber : Dokumen Pribadi

Saya yakin sahabat sudah pernah mendengar mushaf Al-Qur'an "Fami Bisyauqin". Saya pribadi sebenarnya sudah lama mendengar kata "Fami Bisyauqin"  namun baru beberapa bulan ini memahami apa maksudnya.

Alhamdulillah, Allah memberikan jalan dan kemudahan bagi saya untuk mengenal kata ini lebih jauh. Berawal pada saat mengikuti acara wisuda perdana LTA Al-Azhar bulan ramadhan 1434 H lalu di Ruang Utama Masjid Al-Azhar, Jakarta. Ketika itu, setiap peserta wisuda disamping mendapat ijazah, masing-masing juga mendapat oleh-oleh berupa mushaf "Fami Bisyauqin" yang diserahkan langsung oleh Ketua LTA Al-Azhar, Ust. Achmad Chatib.



Public Speaking : 4 Hal Yang Harus Dilatih

Assalamu'alaikum Sahabat,

Hari Jum'at 28 Februari 2014, saya berkunjung ke Arena Islamic Book Fair 2014, Istora Senayan. Kunjungan pertama adalah pada hari pembukaan, bermaksud mengikuti acara pembukaannya. Namun apa daya, kesalahan memilih moda transportasi membuat sangat telat sampai di Istora, sebagai ganti hari pertama saya manfaatkan buat wisata saja di IBF 2014.

Sumber : islamic-bookfair.com

Ruang Anggrek adalah tujuan paling menarik bagi saya hari itu. Di sana digelar pameran pedang nabi, ada replika Pedang dan peninggalan Rasulullah Shalallahualaihi wa salam dan Para Sahabat Beliau Rahimahumullah, saya melihat satu persatu dari 35 replika dari  Museum Topkapi, Istambul, Turki. Alhamdulillah saya tidak perlu jauh-jauh ke Turki. Pedang yang dipamerkan sangat mengagumkan, dilengkapi dengan keterangan singkat yang menambah wawasan. Ada juga diantaranya terpajang Tongkat Nabi Musa dan Pedang Nabi Daud Alaihissalam. Sayangnya, saya tidak punya gadget berkamera bagus untuk mengabadikan momen ini.