Mencari Cahaya dari Masjid ke Masjid perjalanan mengumpulkan bekal

29 Agustus 2008

Syahru Ramadhan, Syahrul Qur'an

Assalamu'alaikum warahmatullahiwabarakatu

Ana teringat suatu masa dimana Ana dan teman-teman Remaja Masjid di kampung, setiap malam bulan Ramadhan dengan rutin mengikuti taddarus Al-Quran. Ketika itu Ana memulai sebuah hobbi membaca Al-Qur’an. Dalam satu bulan Ana dan rekan-rekan yang lain berusaha untuk khatam dan Alhamdulillah kami selalu bisa. Ada rasa rindu dengan rutinitas itu. Alhamdulillah, sampai sekarang Ana masih diberi kesempatan untuk terus mengimani, mencintai, membaca dan mempelajari Al-Qur’an.

Allah SWT telah memuliakan bulan ramadhan di antara bulan-bulan yang lainnya dengan memilihnya sebagai bulan diturunkannya Al-Qur'an Al-'Azhiim. oleh karenanya Bulan Ramadhan disebut juga dengan Syahrul Qur'an.

Firman Allah SWT :

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil)......
(QS. Al-baqarah : 185)

Saat Bulan Ramadhan datang, kaum muslimin melakukan berbagai kegiatan positif dan amal ibadah ditingkatkan, termasuk di dalamnya kita dianjurkan untuk memperbanyak bacaan Al-Quran, memahaminya, mentadabburinya.

" Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf." (HR. At-Tirmidzi)

Keutamaan Al-Qur’an yang terbesar bahwa ia merupakan kalam Allah SWT. Al-Qur’an adalah kitab yang diturunkan dengan penuh berkah. Al-Qur’an memberikan petunjuk manusia kepada jalan yang lurus. Tidak ada keburukan di dalamnya, oleh karena itu sebaik-baik manusia adalah mereka yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.

Rasulullah SAW bersabda, ”Sebaik-baik orang diantara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhori).

Rasulullah SAW selalu membaca Al-Qur’an. Beliau juga suka mendengarkan bacaan dari sahabatnya, khususnya sahabat Ibnu Mas’ud. Beliau berlinang air matanya bila membaca dan mendengarkan bacaan Al-Qur’an, seperti yang dikisahkan dalam sebuah hadist dari Ibnu Mas’ud:

Suatu ketika Rasulullah SAW meminta Ibnu Mas’ud untuk membacakan Al-Qur’an. Ibnu Mas’ud berkata: “Ya Rasulullah, bagaimanakah saya membacakan untukmu, padahal Al-Qur’an diturunkan kepadamu?”. Dijawab nabi SAW: “Saya ingin mendengar dari orang lain”.

Ibnu Mas’ud berkata, ”Maka saya bacakan surat An Nisa hingga sampai pada ayat “Fa kaifa idzaa ji’na min kulli ummatin bisyahidin waji’na bika ’ala ha’ula’i syahiida” (Bagaimanakah jika Kami telah mendatangkan untuk setiap ummat saksinya dan Kami jadikan engkau sebagai saksi atas semua ummat itu).

Nabi bersabda, “Cukuplah sampai di sini”. Saya menoleh melihat nabi SAW sedang bercucuran air mata.“ {HR. Bukhori dan Muslim}.

Sahabat Rasulullah SAW juga selalu membaca Al-Qur’an. Ketika mereka menemukan ayat yang berkaitan dengan azab Allah, mereka membacanya berulang-ulang hingga berlinang air mata. Abu Bakar RA, jika beliau menjadi imam ketika sholat, maka akan terdengar isakan tangis beliau.

Suatu ketika seorang sahabat ingin ke pasar mendapati Asma binti Abu Bakar membaca salah satu ayat diulang-ulang sambil menangis. Ketika sahabat tersebut kembali dari pasar, ia masih membaca ayat yang sama sambil menangis.

Itulah sikap Rasulullah SAW dan para sahabatnya ketika membaca Al-Qur’an. Kita sebagai ummat dan sebagai generasi penerusnya berusaha untuk bersikap seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya ketika membaca Al-Qur’an.

Beberapa keutamaan membaca Al-Qur’an Silakan simak disini

Patut kita waspadai dan sangat disayangkan bila ada diantara kita atau keluarga kita masih ada yang belum bisa membaca Al-Qur’an. Ada banyak metode dikembangkan dalam pembelajaran Al-Qur’an dewasa ini. Dari tingkat awal untuk pemula yang masih buta dengan Al-Qur’an sampai ke tingkat mahir yang bisa menterjemahkan Al-Qur’an hingga belajar metode tafsir Al-Qur’an.
Dan menurut Ana yang paling penting adalah bagaimana kita memulai dan mencoba untuk mengamalkan Al-Qur’an dalam setiap jengkal kehidupan kita pribadi, berkeluarga, bermasyarakat maupun berbangasa. Alangkah indahnya jika nilai-nilai Agung dalam Al-Qur’an kita implementasikan bersama-sama dengan memulai dari diri dan keluarga masing-masing.
Momentum Bulan Ramadhan dapat menjadi titik awal yang tepat bagi kita untuk memulai mengagungkan kembali Al-Qur’an melalui kegiatan tadarus ataupun tadabbur.

Beberapa Tahapan belajar Al-Qur’an yang dapat dilalui.

1. Mengenal huruf-huruf dan melafazkan sesuai dengan makhraj yang tepat.
2. Membaca beberapa huruf dengan merangkai membentuk kata (metode IQRA’)
3. Membaca Surat-surat pendek dari Juz terakhir Al-Qur’an.
4. Membaca Al-Qur’an dari Juz 1 dengan disertai belajar Tajwid. (Tahsin)
5. Menghafal Al-Qur’an. (Tahfiz)
6. Membaca Al-Qur’an dengan seni suara Murattal (Irama bacaan cepat)
Silakan download beberapa bacaan murattal Al-Qur'an di sini
Ana sendiri dari dulu favorit dan belajar bacaan, Syeikh Mahmood Khalil Al-Husary dengan standar bacaan beberapa surat dari Al-Qur'an. Untuk memudahkan silakan download mulai dari surat-surat pendek terlebih dahulu.
7. Membaca Al-Qur’an dengan seni suara Mujawwad (Irama bacaan pelan)
Bacaan Al-Qur'an dengan Mujawwad biasa diperlombakan dalam Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ). Beberapa standar lagu yang bisa dipelajari adalah Lagu Bayyati dengan tingkatan nadanya, Lagu Shaba, Lagu Hijaz, Lagu Rost, Lagu Jiharaka, Lagu Sikkah dengan tingkatan-tingkatan nadanya.
8. Menterjemahkan Al-Qur’an secara mufradad (perkata). (Tarjim)
9. Belajar Tata Bahasa Arab (Nahwu + Sharf ) mengetahui terjemahan Ayat-ayat Al-Qur’an dengan benar dan mengetahui sifat dan kedudukan setiap kata dalam kalimat. (Qawaid). Silakan berkunjung ke sini
10. Memahami Al-Qur’an atau belajar Tafsir Al-Qur’an dengan mempelajari hubungan munasabah ayat, surat dan penjelasan hadits serta mengetahui Asbabul Nuzul dari suatu ayat. (Tafsir)
11. Mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
12. Mengajarkan Al-Qur’an kepada keluarga, saudara, sahabat dan kaum muslimin lainnya.

Dari sekian tahapan di atas, beberapa tahapan adalah opsional namun tahapan paling penting adalah Membaca dengan tartil dan mengamalkan Al-Qur’an serta mengajarkan kepada sesama.

Untuk tingkat akademis masih ada beberapa ilmu khusus yang harus dipelajari salah satu misalnya adalah ilmu balaghah.

Keimanan kita terhadap Al-Qur’an semakin tinggi dan Kecintaan kepada Al-Qur’an akan senantiasa tumbuh dan terpupuk bila kita senantiasa berinteraksi dengan Al-Qur’an.

Syukron...
Fastabiqul Khairaat...

يوليف ديان

12 Agustus 2008

Sunat dan HIV/AIDS

Assalamu'alaikum wr wb

6 Agustus 2008 Ana tersentak kaget disertai rasa kagum sewaktu mendengar sebuah dialog interaktif di salah satu radio swasta di Jakarta. Dalam dialog tersebut dr. Nafsyah Mboi dalam kapasitas beliau sebagai anggota Komisi Pemberantasan Aids Nasional (KPAN) sedang diajak berdialog secara interaktif via radio. Sebuah pernyataan beliau yang saat itu sedang berada di Amerika mengatakan bahwa "Menurut penelitian telah diambil sebuah kesimpulan bahwa ternyata orang yang sudah disunat mendapat resiko tertular HIV dan resiko terkena AIDS lebih rendah dibandingkan dengan orang yang belum disunat".
Subhanallah... Ana merasa kaget sekali saat itu lalu Ana mencoba menuliskan pernyataan beliau dalam buku kerja yang memang sengaja Ana siapkan.
Besoknya, Ana mencoba mencari artikel yang berhubungan dengan pernyataan tersebut. Alhasil Ana mendapatkan beberapa pencerahan dan wawasan yang cukup berarti.
Ana berusaha mendapatkan referensi dan artikel tentang berita penelitian yang dimaksud oleh dr. nafsyah, circumsisi (sunat) untuk pria dan wanita dalam pandangan islam dan lain-lain. Berikut Ana berikan tautannya :

Sunat ternyata bisa membantu melindungi seorang pria dari virus AIDS. Begitu diungkapkan para peneliti, Selasa (26/7), setelah mereka menyelesaikan study pertama mengenai penyunatan guna mencegah infeksi. baca selengkapnya di sini

artikel tentang khitan Ana dapatkan di sini sepertinya referensinya bagus cukup memberikan sedikit pencerahan dan Ana harus banyak bertanya dan mencari lagi untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap.

Subhanallah... Ini baru sebagian kecil ajaran islam yang baru digali, Ana masih ingat suatu hal, dalam sebuah ceramah Pak Ustadz memaparkan manfaat dari berwudhu, kebetulan beliau adalah seorang dokter maka penjelasan beliau kaitkan dengan ilmu kedokteran. Membersihkan hidung dengan menghirup air sampai ke pangkal hidung lalu mengeluarkan lagi merupakan sunnah sebelum wudhu'. Hal ini diteliti oleh pakar kesehatan bahwa air yang keluar dari lubang hidung mengandung berjuta-juta kuman bila dilihat dari mikroskop. Subhanallah baru sunnah wudhu' saja kita bisa mendapatkan manfaat yang luar biasa. Setiap shalat lima waktu, sebelum berwudhu' umat muslim membersihkan hidung dari kotoran dan kuman-kuman.
Islam sangat luas dan dalam, pengetahuan manusialah yang terbatas untuk memahaminya. Allah SWT menegaskan dalam Al-Quran :

"Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, Maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?." dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik,

yaitu) orang-orang yang melanggar Perjanjian Allah sesudah Perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. mereka Itulah orang-orang yang rugi. "

(QS. Al-Baqarah : 26-27)

syukron..

يولف ديان

11 Agustus 2008

Ilmu dan Amal adalah saudara kembar

Assalamu’alaikum Wr Wb

Suatu waktu Ana tertarik dengan sebuah kalimat dari buku yang Ana beli yang menyatakan bahwa “ilmu dan amal adalah saudara kembar”, menurut hemat Ana kalimat ini ada benarnya karena sebelum mengerjakan suatu amal kita harus mengerti dan mengetahui ilmunya terlebih dahulu, bagaimana cara, tertib dan tujuan amal itu dilakukan. Sehingga bila kita beramal dengan landasan ilmu kita akan yakin insya Allah amal yang kita lakukan tersebut punya nilai ibadah dan punya kualitas. Salah satu contohnya adalah untuk membayar zakat, tentu kita harus punya pengetahuan yang dibenarkan oleh syariat bagaimana dan kapan zakat itu harus dibayarkan, kepada siapa, bagaimana menghitung zakat dan lain sebagainya.

Sebuah ibrah dari Al-qur’an untuk kita renungkan :

"Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya?. Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran (daripada perbandingan itu)?. (QS : HUUD : 24)

"Katakanlah: "Siapakah Tuhan langit dan bumi?" Jawabnya: "Allah". Katakanlah: "Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?". Katakanlah: "Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?" Katakanlah: "Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa". ( QS : AR RA'D : 16)

Pertanyaannya sekarang adalah “Apakah sama orang yang berilmu dengan orang awam (dalam hal beramal dan beribadah) ?“
Kesungguhan dan semangat kita untuk melakukan amal ibadah tercermin dari sejauh mana kita memahami eksistensi sebuah ibadah tersebut dilakukan.

Apakah cukup beramal dengan mengikuti tradisi yang diturunkan oleh nenek moyang tanpa berusaha untuk mencari sumber dan maksud yang jelas ? Rasanya tidaklah cukup menjadi orang yang senantiasa awam dalam hal beramal dan beribadah.

Beramal dan beribadah sesuai dengan tuntunan dan mengetahui ilmu serta sumber hukumnya, tentunya berlandaskan Alqur'an dan Sunnah sangat menentukan kualitas amal ibadah yang kita lakukan. Selain itu dapat menambah kekhusyu'kan kita dalam menjalankan ibadah karena kita mengerti, mengetahui dan berusaha memahami eksistensi/urgensi ibadah yang kita lakukan itu.

Beberapa hadist tentang kewajiban dan keutamaan menuntut ilmu

“Menuntut ilmu adalah wajib atas setiap muslim” (HR.Bukhari);
“Barangsiapa berjalan di satu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah mudahkan jalan menuju surga. Dan sesungguhnya malaikat meletakkan sayap-sayapnya bagi penunutu ilmu tanda ridha dengan yang dia perbuat”(HR.Muslim);
“Barangsiapa keluar dalam rangka mencari ilmu, maka dia berada di dalam jalan Allah hingga kembali” (HR. Tirmidzi);
dan dalam hadits yang diriwayatkan Ar Rabii’, Rasulullah SAW bersabda, “Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wa Jalla. Sedangkan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah shadaqah. Sesungguhnya ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan akhirat.”

“Sesungguhnya matinya satu kabilah itu lebih ringan daripada matinya seorang ‘alim.” (HR Thabrani)
Seorang ‘alim juga lebih tinggi dari pada seorang ahli ibadah yang sewaktu2 bisa tersesat karena kurangnya ilmu.
“Keutamaan orang ‘alim atas orang ahli ibadah adalah seperti keutamaan diriku atas orang yang paling rendah dari sahabatku.” (HR At Tirmidzi).


Dalam Al-Qur'an Allah SWT telah menjelaskan keutamaan orang berilmu.
” …Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Q.S.Al-Mujaadilah [58] : 11);
”Katakanlah: ’Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?’ Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran” (Q.S. Az-Zumar [39]: 9);
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah orang yang berilmu (ulama)” (Q.S.Fathir [35]: 28); dan masih banyak ayat-ayat lainnya.

“Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia, dan tiada memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu” (Al ‘Ankabut:43)

“Sebenarnya, Al Qur’an itu adalah ayat2 yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu.” (Al Ankabut:49)


“Sesungguhnya matinya satu kabilah itu lebih ringan daripada matinya seorang ‘alim.” (HR Thabrani)
Seorang ‘alim juga lebih tinggi dari pada seorang ahli ibadah yang sewaktu2 bisa tersesat karena kurangnya ilmu.
“Keutamaan orang ‘alim atas orang ahli ibadah adalah seperti keutamaan diriku atas orang yang paling rendah dari sahabatku.” (HR At Tirmidzi).

Syukron, semoga bermanfaat...

08 Agustus 2008

Mengenal Kalender Hijriyah

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Sebagai seorang muslim tentu Ana harus mengetahui sistem penanggalan yang dipakai oleh umat muslim sedunia, sehingga bertambahlah sedikit demi sedikit wawasan Ana.
Paling tidak Ana mengetahui bahwa Ana dilahirkan pada Bulan SHa`baan 1399 Hijriah, Hmm.. sengaja tanggal tidak Ana ditampilkan dulu.
Mau mencoba mengkonfersi tanggal lahir Anda ke format penanggalan hijriyah ? silakan mampir ke sini

Berikut ini Ana kopi paste dari hasil browsing suatu hari :

Awal Kalender Hijriah
Khalifah Umar bin Khatab r.a. adalah orang yang pertama menggunakan kalender bulan kamariah berdasarkan peristiwa hijrah Nabi saw. dari Mekah ke Madinah. Beliau menjadikan peristiwa yang terjadi pada tahun 622 M. itu sebagai awal penanggalan dalam Islam.
Dalam penulisan tahun Hijrah tersebut, sudah biasa ditulis dengan (هـ) dalam bahasa Arab atau (A.H.) singkatan dari Anno Hegirea (sesudah hijrah) untuk bahasa-bahasa Eropah, sedangkan untuk bahasa Indonesia biasa ditulis dengan (H.). Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 1 Muharam, bertepatan dengan 16 Juli 622 M.
Kalender Hijriah (Islam) ini terdiri dari dua belas bulan, dengan urutan sbb.: (Muharam, Safar, Rabiulawal, Rabiulakhir, Jumadilawal, Jumadilakhir, Rajab, Syakban, Ramadan, Syawal, Zulkaidah dan Zulhijah)
Di antara hari-hari besar yang terdapat dalam kalender Hijriah (Islam) adalah; Tahun Baru Hijriah, tanggal 1 Muharam, Peringatan Israk Mikraj, tanggal 27 Rajab, Awal Bulan Suci Ramadan, Lailatulkadar, sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, Idul Fitri, tanggal 1 Syawal, Idul Adha, tanggal 10 Zulhijah dan Musim Haji, dari tanggal 8 s/d 13 Zulhijah.
Catatan Penting:
* Mengingat bahwa kalender hijriah dihitung berdasarkan rotasi bulan yang berlawanan dengan rotasi matahari, mengakibatkan bahwa semua hari-hari besar Islam, dapat terjadi pada musim-musim yang berbeda. Sebagai contoh, musim haji dan bulan puasa, bisa terjadi pada musim dingin atau pada musim panas.
* Hari-hari besar Islam tidak akan terjadi persis dengan musim kejadiannya, kecuali sekali dalam 33 tahun.
* Kita sering menemukan perbedaan antara beberapa kalender hijriah yang dicetak, perbedaan tersebut terjadi karena:
- Pertama, tidak ada standardisasi internasional tentang cara melihat anak bulan.
- Penggunaan cara penghitungan dan proses melihat bulan yang berbeda.
- Keadaan cuaca dan peralatan yang dipakai dalam melihat anak bulan.

Dari sini, maka tidak akan ditemukan adanya program penanggalan hijriah yang 100 persen benar, sehingga proses melihat anak bulan (rukyah) masih tetap relevan dalam penentuan hari besar seperti bulan puasa, Idul Fitri dan Idul Adha.

artikel ini bersumber dari : sini

Kalender Hijriyah terdiri dari 12 bulan:

Muharram
Safar
Rabiul awal
Rabiul akhir
Jumadil awal
Jumadil akhir
Rajab
Sya'ban
Ramadhan
Syawal
Dzulkaidah
Dzulhijjah

Kalender Hijriyah terdiri dari 7 hari. Sebuah hari diawali dengan terbenamnya matahari, berbeda dengan Kalender Masehi yang mengawali hari pada saat tengah malam. Berikut adalah nama-nama hari:

Nama Hari dalam Bahasa Indonesia adalah kata serapan dari bahasa arab lho..

al-Ahad (Minggu)
al-Itsnayn (Senin)
ats-Tsalaatsa' (Selasa)
al-Arba'aa' (Rabu)
al-Khamiis (Kamis)
al-Jum'aat (Jum'at)
as-Sabt (Sabtu)

Tanggal-tanggal penting dalam Kalender Hijriyah adalah:

1 Muharram: Tahun Baru Hijriyah
10 Muharram: Hari Asyura. Hari ini diperingati bagi kaum Syi'ah untuk memperingati wafatnya Imam Husain bin Ali
12 Rabiul Awal: Maulud Nabi Muhammad (hari kelahiran Nabi Muhammad)
27 Rajab: Isra' Mi'raj
Bulan Ramadan: Satu bulan penuh umat Islam menjalankan Puasa Ramadan
27 Ramadan: Nuzulul Qur'an (di Indonesia dan Malaysia diperingati setiap tanggal 17 Ramadan)
10 hari terakhir di Bulan Ramadan terjadi Lailatul Qadar
1 Syawal: Hari Raya Idul Fitri
9 Dzulhijjah: Wukuf di Padang Arafah
10 Dzulhijjah: Hari Raya Idul Adha


dikutip dari sumbernya yang dapat juga di baca di sini

Syukron...
Fastabiqul Khairaat...

Menabrak atau Ditabrak...

Assalamu'alaikum Wr. Wb

"Innalillahi wa innailahirajiuun.... "
Belum genap satu minggu sudah dua kali Ana mengucapkan kalimat istirja tersebut, karena mendengar kabar duka cita dari teman, kerabat dan keluarga.
Minggu 03 Agustus 2008 pukul 21.30 WIB, Ana mendapat sms dari seorang ukhti di Bukittinggi, ukhti ini adalah teman sekaligus adik kelas sewaktu Ana masih di kampus dan sama-sama aktif sebagai asisten di laboratorium fisika. SMS itu cukup singkat namun cukup mudah dimengerti "Aslm, Abg adek opie udah g' ada lg mhn doanya. Wslm"
Ana baru membaca sms tersebut sebelum berangkat ke kantor pagi harinya, Ana tidak langsung menjawab sms tersebut, Ana bergegas ke kantor dan langsung menelpon sampai di kantor. Dari percakapan singkat Ana mendapatkan informasi bahwa Adiknya semalam meninggal karena kecelakaan saat mengendara sepeda motor. Ana turut berduka cita dan prihatin...., Semoga ukhti dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran oleh Allah SWT dalam menerima ujian ini.
Kemaren sore 07 Agustus 2008 pukul 16.15 WIB disela-sela kesibukan di kantor, Ana ditelpon oleh Keluarga dari kampung yang mengabarkan bahwa telah terjadi kecelakaan yang menimpa salah seorang anggota keluarga Ana. Paman Ana telah ditabrak oleh seorang pengendara motor dan sekarang sedang berada di ruangan ICU dalam keadaan koma.
Ana ditelpon karena istri beliau (Bibi Ana) sedang berada tidak jauh dari tempat Ana bekerja dalam rangka mengikuti acara Majlis Ta'lim di salah satu pondok pesantren Ibu Hj. Tuti Alawiyah.
Ana mencoba untuk berkoordinasi dengan beberapa kerabat dekat dan berusaha memberangkatkan Bibi untuk pulang secepatnya. Ana sempat berbicara dan menyarankan kepada Bibi via telpon untuk bersikap tenang dan tidak panik menghadapi keadaan ini.
Pukul 01.30 Dini hari 08 Agustus 2008, Ana menerima sms dari Bapak di kampung yang mengabarkan bahwa Paman Ana telah lebih dahulu meninggalkan dunia.

"Innalillahi wa innailaihi rajiunn.., Semoga arwah beliau mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah Tabaraka wa Ta'ala, dan diterima semua amal ibadah dan kebaikan beliau. Dan diberikan kesabaran bagi Keluarga yang ditinggalkan".

Ana teringat beberapa bulan sebelumnya, Ana dan teman-teman menuju ke sebuah Pabrik Motor Terkenal di kawasan Pulo Gadung dari arah Bekasi Barat. Jalan dua jalur yang kami lewati ini mempunyai pembatas yang cukup lebar, tiba-tiba dari depan jalur yang berlawanan (sebelah kanan) seorang pengendara sepeda motor terjatuh dan berguling-guling ke jalur yang kami lewati (sebelah kiri). Astagfirullah.... Orang tersebut berhenti berguling dan tergeletak pas di depan mobil yang kami tumpangi. Spontan saja kejadiannya, beruntung teman Ana masih bisa mengendalikan mobil. Begitu mobil berhenti, Ana langsung turun melihat keadaan si korban dan mencoba untuk membantu bersama dengan orang-orang disekitar yang ada di lokasi.
Kamipun berlalu pergi setelah korban diamankan oleh masyarakat yang ada disana. Waktu itu kami belum mengetahui apa sebenarnya penyebab si pengendara itu terjatuh tiba-tiba, mungkinkah karena si pengendara sedang mabuk berat setelah meneguk minuman keras ? Atau kah dengan penyakit jantung yang dideritanya ? Yang pasti sampai sekarang Ana belum mendapat informasi lagi tentang kejadian itu. Ana berharap si pengendara tersebut selamat.
Subhanallah... dari beberapa kejadian di atas, Ana sebelum ini mengirimkan sebuah email ke salah satu milis Club Motor "Honda Revo Club". Waktu itu Ana mengirimkan pesan ke sesama anggota club untuk senantiasa waspada dan hati-hati mengendara sepeda motor di jalanan umum. Karena kecelakaan dapat terjadi kapan saja dan oleh sebab yang tidak kita duga, bisa karena "Menabrak", bisa karena "di Tabrak" atau juga bisa jatuh sendiri tanpa sebab yang jelas.....
Kecelakaan dijalan raya tidak sedikit yang berujung Maut...
Semoga Ana dan para pembaca dapat memetik hikmah dari posting yang ini....
Berbicara tentang Maut, Insya Allah berikutnya Ana akan memposting artikel Mengingat Mati....

Syukron, Fastabiqul Khairaat....

07 Agustus 2008

Sisi Lain Kecantikan

Assalamualaikum Wr Wb.

Berikut Ana Copy Paste dari email milis yang masuk hari ini (Kamis, 07/08/08). Email ini dikirim ke milis MTSuperClub Oleh Super Member 1548. Silakan simak :

Dearest Pak Mario dan Ibu Linna yang baik dan salam super

Izinkan saya sedikit bercerita:
Seorang sahabat saya yang baik yang belum menikah pernah mengungkapkan keheranannya kepada saya mengapa banyak dari teman-temannya yang ketika masa pacaran dulu memiliki pasangan-pasangan yang cantik secara fisik, memiliki tubuh yang indah, dan menjadi "Primadona" di sekolah dan di perguruan tinggi. Tetapi ketika mereka memilih untuk menikah ternyata orang-orang yang mereka pilih sebagai pendamping hidup jauh dari kesan cantik secara fisik. Kemudian saya bertanya bagaimana pendapatnya atas kejadian tersebut. Dia mengemukakan 2 kemungkinan:

1. Teman-temannya sudah "menyerah" dan lebih baik mencari yang seadanya
2. Ada sisi lain dari pasangan hidup mereka yang membuat teman-temannya tertarik yang tidak kelihatan olehnya

Lalu saya bertanya: "lalu yang dimaksud "sisi lain" itu seperti apa?"
Dia hanya menjawab pendek "Tidak tahu",
saya tersenyum saja kemudian mengungkapkan 2 kemungkinan yang masuk akal berdasarkan pengalaman saya

1.Wanita cantik ada yang senang dibutuhkan tapi tidak senang membutuhkan, mungkin wanita pasangan hidupnya sekarang tidak terlalu cantik tapi ketika laki-laki membutuhkan dia memberi, bila laki-laki tersebut memberi pasangan hidupnya memberi dua kali lipat.


Kasih sayang adalah pemberian,

maka kasih sayang dengan nilai tertinggi adalah yang memberikan keseluruhan hidup kepada yang dikasihinya

(Mario Teguh - She)

2. Wanita cantik ada yang menuntut laki-lakinya agar menjadi seperti yang dia inginkan, menjadi yang dia harapkan, mungkin wanita pasangan hidupnya walau tidak cantik tapi sederhana, polos, jujur, dan menerima apa adanya.

Cinta itu jujur, sederhana dan cantik.

Bila perasaan itu jujur, ia tidak membutuhkan penjelasan yang berkepanjangan

(Mario Teguh - Have I Told You Lately That I Love You)


Dengan mencintai dan dicintai setiap pribadi akan selalu menjadi cantik. Semoga kita semua menemukan pasangan-pasangan hidup yang membuat kita semakin menjadi pribadi yang cantik dan mulia

Terima Kasih dan Salam Super

Muhammad Burhan, SM 1548
Part Officer | PT Traktor Nusantara | 081387423632 |


Beberapa pertanyaan yang menggelitik Ana :

Apakah ukuran yang bisa dijadikan standar kecantikan (fisik) itu ?
Lalu bagaimana kita bisa menetapkan seseorang itu cantik, lebih cantik atau sangat cantik ?
Apakah kecantikan pada waktu masih mudah akan sama dengan kecantikan pada saat umur sudah tua ?


Dalam islam, Ana teringat beberapa hadist Rasulullah SAW :

Dari Jabir r.a., Sesungguhnya Nabi SAW. telah bersabda, “Sesungguhnya perempuan itu dinikahi orang karena agamanya, kedudukan, hartanya, dan kecantikannya ; maka pilihlah yang beragama." (HR. Muslim dan Tirmidzi).

“Wanita dinikahi karena empat hal; harta, kecantikan, kehormatan, dan agamanya. Pilihlah wanita yang beragama, pasti engkau akan beruntung.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

"Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin saja kecantikan itu membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita karena harta / tahtanya mungkin saja harta / tahtanya membuatmu melampaui batas. Akan tetapi nikahilah wanita karena agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang shaleh, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama". (HR. Ibnu Majah).

Dan di dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman :

“Dan salah satu kekuasaanNya adalah Dia menciptakan pasangan untukmu dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa tenang padanya. Dia juga menjadikan rasa kasih sayang di antara kamu. Sungguh, dalam hal itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir” (QS: Ar-rum(30) : 21)

"Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah." (QS. Adz Dzariyaat (51) : 49).

Bagi kalian Allah menciptakan pasangan-pasangan (istri-istri) dari jenis kalian sendiri, kemudian dari istri-istri kalian itu Dia ciptakan bagi kalian anak cucu keturunan, dan kepada kalian Dia berikan rezeki yang baik-baik (Qs. An Nahl (16) : 72).

Memang kecantikan fisik itu relatif adanya, maka bersyukurlah bagi orang yang mendapat pengakuan dan penilain "Si Cantik" atau "Si Tampan" dari teman, kerabat dan orang-orang disekitarnya. Namun tetaplah di sadari bahwa itu semua adalah Pemberian Allah. Simak saja firman Allah Tabaraka wa Ta'ala :

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,
kemudian Kami kembalikan Dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya." (QS. At-Tiin : 4-6)

Kecantikan bisa menjadi Anugrah bagi penyandangnya pun juga dapat menjadi sumber petaka bagi dirinya. Beruntunglah Orang Cantik yang memanfaatkan kecantikannya pada jalur yang semestinya dan menjadi sumber kemaslahatan.

Sebagai manusia biasa, Ana juga akan sangat bersyukur bila Allah memberikan pendamping seorang yang cantik lahir bathin. Kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata, Ana patut bersyukur bila dianugrahkan pendamping hidup adalah seorang muslimah yang taat dan mengerti aturan Allah, Cantik dan rupawan, dari keluarga baik-baik serta berkecukupan. Insya Allah....


Demikian, Syukron

Fastabiqul Khairaat...

04 Agustus 2008

BBM - Bintang, Bulan dan Matahari (Bagian 2)

Matahari
Setelah Bintang dan Bulan, sekarang Ana teringat Sang Surya (Matahari) walaupun malam itu waktu masih belum berganti siang. Menjelang pergantian itu Ana kembali teringat dengan ayat pertama yang Ana Lafazkan malam itu :
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.
. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka."
(QS. Ali Imran : 190-191)

Berkenaan dengan hal ini, 18 April 2008 Ana berkesempatan mengikuti kajian malam di radio dakta FM 107 bekasi yang membahas tafsir ayat tersebut. Ada beberapa hal penting kesimpulan yang dipaparkan tentang ayat tersebut. Diantaranya :
- Orang muslim yang mengaku beriman harus mampu menggunakan akal untuk memikirkan tentang ciptaan Allah SWT sebagai tanda kebesaran Allah SWT. Senantiasa mengingat Allah SWT baik dalam keadaan berdiri, duduk maupun berbaring. Orang beriman juga secara spontan akan mengagumi makhluk ciptaan Allah SWT yang tidak ada yang tanpa faedah. Perhatikanlah : "dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya." (QS. Yusuf ayat 105).
- Orang yang beriman senantiasa berzikir. (QS. Al-Ahzab : 41, Al-Baqarah : 152)
- Orang yang beriman senantiasa menggunakan akalnya secara efektif dalam bertindak dan beramal.

Malam pun kembali lenyap seiring munculnya siang, setelah fajar, Matahari bersinar diufuk timur. Bila kita menyempatkan diri untuk menyaksikan terbitnya Matahari (Sun Rise) apalagi dari tempat ketinggian misalnya dari puncak Gunung Bromo atau puncak Gunung Kerinci. Subhanallah wa Bihamdihi ...
Melalui sebuah acara Jazirah di Stasiun TV Swasta (Trans TV) pada suatu pagi Bulan Juli 2008 Ana sempat menyaksikan tayangannya. Ramzi sebagai presenter bersama beberapa anggota timnya meliput dari puncak Gunung Bromo, di sana sudah banyak wisatawan yang ikut menyaksikan munculnya sang surya. Hmmm...... dari wawancara ternyata banyak juga warga yang berdecak kagum menyaksikan Sun Rise dari ketinggian.
Ada sebuah ungkapan yang disampaikan oleh presenter yang mengingatkan Ana pada kisah pencarian Tuhan oleh Nabi Ibrahim AS.
" Pada mataharilah proses pencarian Tuhan oleh Nabi Ibrahim AS berakhir "
Karena memang pada akhirnya Nabi Ibrahim AS berkesimpulan bahwa tidak ada yang Maha Besar dan Maha Kuasa kecuali yang menciptakan alam beserta isinya, Dialah yang berhak disembah dan diibadahi.
Matahari mempunyai peranan yang amat penting dalam kehidupan di bumi yang kita tempati ini. Sungguh sangat tidak sia-sia penciptaannya.

Sekelumit tentang matahari bisa disimak di sini.
Artikel berkaitan :

Ilmu Allah
Jalan Mengenal Allah

Jazakallahu khairan katsiran,
Fastabiqul khairaat..